Travel

[travelog] Pontianak (2007)

Dec, 2007. Akhirnya ke Pontianak juga. Begitu sampai dengan GA jam 10.50 di Bandara Supadio, untuk menuju kotanya tinggal pergi ke counter taxi, bayar Rp 60K dan taxi tanpa argo (rasanya sih tidak ada taxi dg argo) akan mengantar ke kota. Semudah & secepat itu.

FACT
Pontianak adalah ibu kota provinsi Kalimantan Barat. Disebut juga sebagai kota Khatulistiwa karena kota ini dilalui garis lintang nol derajat. Kota Pontianak juga dilalui sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia (1143 km).
Kata Pontianak sendiri, berasal dari bahasa Malay yang artinya kuntilanak perempuan.

HOTEL
Hotel Santika *** – Jl. Diponegoro No. 46, ph. 0561.733777 (< Rp 500K)
Lokasinya dipertengahan pertokoan (ruko2). Fasilitas sangat standard, tidak ada swimming pool ataupun fitness center; tapi untuk makan paginya menyenangkan. Mereka punya counter khusus untuk makanan khas pontianak / indonesia, dan selalu ada minuman lidah buaya.

SOUVENIR
Mulai dari batu perhiasan, kalung, gelang, cincin, baju, jamu sampai dengan souvenir untuk hiasan dapat ditemukan di deretan pertokoan di Jl. Pattimura & Jl. Nusa Indah
Kalau mau beli makanan, mulai dari terasi, hekeng (mirip udang nugget), dodol, susis ba, kerupuk ikan belida & udang, dll bisa dibeli di toko Along, Jl. Gajah Mada no. 92. Ph. 0561.742446, HP. 0811.564793

JALAN

Tugu Khatulistiwa – Pada saat matahari tepat berada di lintang nol derajat (titik kulminasi matahari), maka semua benda akan berdiri tegak 90 derajat terhadap bumi dan tidak memiliki bayangan selama beberapa detik.

Tugu Khatulistiwa

Tugu Khatulistiwa

Peristiwa ini bisa disaksikan di Tugu Khatulistiwa yang terletak sekitar 5KM dari pusat kota Pontianak atau tepatnya di kota Siantan. Sejarah mengenai pembangunan tugu ini dapat disebutkan dalam catatan yang terdapat dalam gedung sbb:

Berdasarkan catatan yang diperoleh pada tahun 1941, dari V. en. V oleh Opzichter Wiese dikutip dari BIJDRAGENTOT DE GEOGRAPHE dari Chep Van den topographeschen dien in Nederlandsch Indie : Den 31 Sten Maart 1928 telah datang di Pontianak, satu ekspedisi international yang dipimpin oleh seorang ahli Geographie berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis equator di kota Pontianak, dengan konstruksi sebagai berikut:
a.
Tugu Pertama dibangun tahun 1928 berbentuk tonggak dengan tanda panah.
b. Tahun 1930 disempurnakan, berbentuk tonggak dengan lingkaran dan tanda panah.
c. Tahun 1938 Tugu asli dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh Opsiter/Architech SILABAN dengan ukuran sebagai berikut: Bangunan Tugu terdiri dari 4 (empat) buah tonggak belian, masing-masing 0.30 m dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak 2 (dua) buah setinggi 3.05 m dari permukaan tanah dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah petunjuk arah setinggi 4.40 m.

Aloe Vera Centre – Aloe Vera atau lidah buaya mulai dibudidayakan di Pontianak sejak th 1990, sementara Pusat Pengkajian dan Pengembangan Lidah Buaya Nasional (Aloe Vera Center – Jl. Budi Utomo no. 29, ph. 0561.887017) didirikan tahun 2002. Berbagai jenis dan ukuran lidah buaya ada di tempat ini, hasil olahannya pun mulai dari sample atau yang akan dijual juga tersedia, mulai dari minuman, kerupuk, teh, maupun kosmetik dengan bahan dasar lidah buaya tersedia di tempat ini. Minumannya layak buat dicoba, untuk ukuran 1 gelas  – Rp 2K. Untuk dibawa pulang tersedia kemasan plastik (5 plastik kecil dalam plastik besar, Rp 10K)

Aloe Vera Center

Aloe Vera Center

MAKAN

Makanan di Ponti ini banyak dipengaruhi oleh masakan chinese, seperti kwe tiau, chai kue (mirip kuo tie), mie kepiting dan nasi ayam (mirip campur tapi disiram dengan kuah).  Untuk makanan snack & dessert, pisang goreng Pontianak, sontong (cumi) bakar, dan minuman dari lidah buaya ataupun kopi. Entah karena memang sedang musimnya atau memang karena melimpah, yang namanya Jeruk Pontianak benar2 banyak. Mulai dari yg RP 2K/kg sampe yg Rp 4K/kg benar2 melimpah ruah. Jangan lewatkan, durian Pontianak.. yummy!

  • Saribento – Jl. A. Yani Komp. Museum Kalbar, ph. 0561.760797 (chinese food, ada ruang VIP nya)
  • Nasi Ayam Akit
  • Nasi Akwan – Jl. Pahlawan no 238 / 9 (Nasi Ayam/campur juga)
  • Mie Tiau Apollo
  • Mie Todar , mietiaw digoreng dikasi telur dadar. Sudah buka sejak 1968)
  • Bakmi Kepiting IBM – sebelah Mess Hijas, Jl. Hijas no. 106 (Rp 9K/porsi, enak dan isinya mantap; mulai dari udang, baso ikan, daging ba merah, kepiting, dll)
  • Siaumai A Cin – Jl. Hijas no. A7 (buka jam 16.30-23.00)
  • Sotong Bakar Aan – depan toko Mitra Makmur, Jl. Gajahmada no. 45 (Rp 20K)
  • Pisang Goreng Crispy Paris Besar – depan toko Inti Karya Motor, Jl. Siam no, 255/160 (Rp 2.5K, manis sekali deh pisangnya, tapi yang pasti tidak seantri waktu Jkt sedang heboh dengan Pisang Ponti. Konon tempat ini adalah yg mempopulerkan pisang jenis crispy)
  • Es Puter – depan Sekolah St. Petrus (spesialnya adalah karena es puter ini dikasi isi macem, dan bisa dimakan di dalam kelapa (Rp 12K) ataupun gelas (Rp 7K). Variasi rasa, cokelat, vanilla, ketan hitam, dan durian. Must try!)
Sotong Bakar

Sotong Bakar

Mie ala Pontianak

Mie ala Pontianak

PENUTUP
Dari Pontianak ini dekat sekali jika mau ke Kuching. Naik bus umum, 9 jam, biayanya Rp 175K. Kalau mau sewa mobil RP 2.000K termasuk bensin dari Ponti ke Kuching PP, driver dan ijin untuk kendaraannya. Selama di Kuching, biaya driver Rp 500K; bensin ditanggung oleh penyewa…. Hmmm.. buat lain kali *_*

11 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Powered by: Wordpress