Dalam list negara yang ingin dikunjungi oleh saya dan istri, USA (Amerika Serikat) masih ada di bawah banyak negara (Rusia, Spanyol, Brasil, Jepang, bahkan Iran). Somehow, tidak merasa mendapatkan motivasi mengapa harus ke USA, selain hasil dari ‘propaganda’ media akan lifestyle.
Makanya tidak surprise bahwa kunjungan pertama ke USA adalah dalam rangka biz trip, yaitu menghadiri CableShow 2013 yang bertempat di Washington, DC. Walau banyak imbauan untuk memperpanjang trip ke kota-kota lain yang menarik (terutama New York), namun akhirnya keinginan untuk segera bersama anak2x di rumah mengalahkan keinginan perpanjangan trip itu.
Beberapa point yang menarik dari trip ini :
- Saat travel, tentu apa yang menarik utk tiap orang itu beda. Buat saya, yang menarik adalah sejarah dan korelasi dengan hobby. Dalam hal ini, Washington ternyata tempat yang cukup pas sebagai menu pembuka ke AS (berharap kelak bisa ke sana lagi). Dari sisi sejarah, dua peristiwa penting Amerika Serikat adalah kemerdekaan (George Washington) dan civil war (Abraham Lincoln), ada di sini. Dari sisi hobby, Washington sering jadi setting film-film Hollywood beken.
- Asyik juga biz trip ini karena ada US citizen yang bisa kasih rekomendasi makanan, dan tempat2x makan yang menarik. Motto ‘be local‘ tetap bisa dipertahankan. Makan apa yang dimakan penduduk lokal, naik Metro, danย tiap pagi jogging di track yang amat populer di kalangan lokal.
- Kali ini semua tempat dikunjungi dengan cara jogging alias lari pagi. Kondisi cuaca (summer) amat membantu karena pagi hari amat bagus untuk lari. Dan lari pagi ternyata olah raga yang amat umum, sehingga tidak aneh rasanya berlarian di trotoar gedung2x.
- Amat bersyukur karena dikasih business class Qatar Airways. Ini perjalanan terpanjang, baik di bandara maupun di pesawat. Dan akibat diberi kenyamanan kelas bisnis, jadi tak berasa. Tapi tetap sih, kalau duit sendiri, sepertinya masih sayang utk ambil business class.
- Di pesawat ya ngapain lagi klo ngga nonton. Yang diinget adalah nonton Arrow 6 episode, Confession of Murder, Chinese Zodiac, Stoker, Jack the Giant Slayer, Lost in Thailand, plus nonton ulang Godfather, Groundhog Day, dan Wedding Crashers (yang setting-nya di Washington).
Here is the log.
Day 0 (June 8/9, 2013)
Sabtu. Paginya ada acara di rumah. Ulang tahun ke-2 Gemini dan misa pemberkatan rumah. Malamnya jam 20.00 jalan ke bandara dengan penerbangan tengah malam. Setelah 8 jam, tiba di Doha (karena naik Qatar Airways), dan transit selama 6 jam.
Business class Qatar Airways memang oke banget. Duduknya berdampingan dengan tetangga sebelah (tidak nyerong), dan tetap bisa tidur horisontal. Makanannya tentu mantap, apalagi memang doyan sentuhan Timur Tengah (humus dkk).
Transit juga jadi menyenangkan karena fasilitas business class memang ekslusif. Disediakan terminal sendiri, dengan lounge yang dilengkapi dengan non-stop food & beverage, game room, kid room. Boarding pun, gate-nya sendiri.
Setelah 14 jam terbang, sampailah di Dulles Airport, 40 menit dari kota. Hotel dapat di Grand Hyatt, yang lokasinya hanya dua blok dari event kantor. Highly recommended. Mereka kasih free wifi asalkan kita sign up membership (yg juga free, so why not).
Sorenya lihat-lihat sebentar, dan memang strategis lokasi hotelnya. Beberapa blok sudah Chinatown yang penuh makanan non-chinese. Ford Theatre (tempat Lincoln ditembak) juga hanya 1 blok saja. Dan dari peta, lokasi the mall (kompleks para musium dan tempat bersejarah, cuma 2 km).
Makan malam, sengaja cari yang Mexican dan franchise, jadilah ke California Tortilla dan order burito.
Day 1 (June 10, 2013)
Baru kali ini benar-benar merasakan apa yang namanya jet-lag. Sebelum ini, time-difference terjauh hanya beda 7 jam. Ini beda 11 jam. Beneran jam 2 pagi bangun dan segar, dan sorenya jam 3-an, mata udah beneran minta tidur.
Setelah ga bisa tidur dari jam 2 pagi, langsung jam 6 jogging ke arah Capitol Square. Sepanjang jalan melewati musium2x dimana yang unik adalah Smithsonian yang berbentuk castle. Sayang waktu tidak mengijinkan sama sekali untuk visit musium2x ini.
Sepanjang hari ikut acara, dan ditutup welcoming session dari Cisco (alias sesi minum2x). Baru kali ini dikenalkan ke IPA (yang ternyata singkatan dari India Pale Ale), dan tidak suka. Pada prinsipnya, tidak menikmati beer, apalagi yang pahit seperti ini.
Malamnya makan (ditraktir) di Cure Bistro (Grand Hyatt), yang masuk top 10 resto di sana. Dan tidak mengecewakan. Makanan khas Washington yang sudah masuk daftar buruan, yaitu crab cake, langsung dapat dan versi yang enak banget.
Satu yang menarik, di menu dicantumkan produsen bahan bakunya (terutama daging dan seafood). Karena memang yang membedakan adalah bahan tersebut.
Day 2 (June 11, 2013)
Pagi kembali jogging, kali ini ke arah Lincoln Memorial. Ada dua tempat yang sering jadi setting ini di film, yaitu Lincoln Memorial (patung raksasa Abraham Lincoln duduk di kursi, ingat Planet of the Apes?) dan kolam depannya (ingat Forrest Gump?).
Habis itu mampir (alias lewat) White House.
Siangnya, kembali ada traktiran di Legal Seafood (lagi-lagi great seafood). Sorenya, beer session lagi, di sebuah bar ala Belgia, dan malamnya mengakomodasi seorang kolega yang rindu makan nasi, jadilah ke Full Kee (chinesefood)
Day 3 (June 12, 2013)
Pagi hanya jogging ke supermarket Safeway. Beli pretzel dan coklat untuk bawa pulang ๐
Kali ini makan siang sendiri (Subway sandwich), dan karena bubar sore, langsung nemenin kolega jalan ke Lincoln Memorial.
Habis itu ke Georgetown yang memang amat unik karena mirip kota di dalam kota, dengan gaya southern. Makan di sebuah resto yang direkomendasikan kolega USA, yaitu J Paul. Lagi-lagi, tidak mengecewakan. Pas banget seafood diskon 50%, jadi deh menyantap oyster, udang, dan kerang yang semua segar. Dan yang menyenangkan, ternyata lagi-lagi dibayarin.
Malamnya, ternyata diundang ke Hard Rock Cafe (selalu saja biz trip itu mampirnya ke sini). Lagi-lagi pesen Nacho seperti di Jakarta.
Day 4 (June 13, 2013)
Last day. Paginya jogging jarak jauh karena mau ke Washington National Cathedral. Dari sisi jarak, sudah tahu, sekitar 5-6 km, melewati Georgetown lagi. Dan karena pagi, jadi menyenangkan ambil foto-fotonya. Namun yang tidak diketahui dari peta adalah ketinggian. Ternyata lokasi gereja-nya di atas bukit! Capek bener deh kaki.
Sengaja juga lewat Ford Theatre dan rumah tempat Lincoln meninggal (seberang teater).
Pulangnya lewat jalan dimana hanya ditempati oleh kedubes2x sedunia (termasuk Indonesia). Menjelang tiba di hotel ternyata langit menggelap. Memang tepat ramalan cuaca yg bilang akan ada storm. Untung udah sampai hotel.
Iseng beli soda khas Amrik, Dr Pepper, untuk melengkapi sandwich yang dibeli di tengah jalan.
Habis makan siang (lagi-lagi chinesefood), langsung ke airport walaupun masih jam 11 malam pesawatnya. Hanya mampir bentar nemenin teman ke sebuah mal utk beli Lego titipan anaknya (taxi disuruh tunggu).
Habis itu dimulailah sebuah perjalanan panjang : 8 jam tunggu di bandara Washington + 9 jam terbang ke Doha, Qatar + 8 jam transit di Doha + 14 jam terbang ke Jakarta + 1.5 jam nunggu bagasi plus taksi ke rumah.
—–
Overall, it was a great journey, with a great companion. Great introduction to US, the so called leader of the free world.
Hopefully can go back there with family on holiday mood.
Thanks for the sponsor of this trip, that provided business class. Really help in this very long flight.