Travel

[travelog] Museum to Musem @ Jakarta (2008)

An ideal museum show would be a mating of Brideshead Revisited with House & Garden. provoking intense and pleasurable nostalgia for a past that none of its audience has had. Robert Hughes

Starbuck punya program campaign to museum. Jadi caranya, kalau beli kopi di Starbuck mereka akan beri free ticket ke museum. Program free visit ini berlaku mulai 15 July – 14 August 2008, berlaku hanya untuk hari Kamis & Jumat.
Dari flyer Starbuck, pilihan museum yang ditawarkan adalah

Museum Nasional

Museum Nasional

1. Museum Nasional

Museum Nasional yang dikenal juga sebagai Museum Gajah adalah satu yang tertua di Asia dan terbesar di Indonesia. Sejak abad ke 18, Museum Nasional telah melestarikan warisan budaya Indonesia. Kini dengan lebih dari 141.000 koleksi menarik dari seluruh Nusantara dan negara-negara tetangga, Museum Nasional menjadi saksi sejarah dan keindahan seni budaya bangsa Indonesia.

Koleksi yg dimiliki diantaranya adalah:
Keris Bedak Raksasa – Gianyar, Bali sebelum th 1906. Terbuat dari besi, emas, berlian, dan batu permata
Mahkota Siak – Siak Sri Indrapura, akhir abad dari ke 18. Mahkota Kesultanan Siak Sri Indrapura ini dibuat dari emas, berlian, dan batu ruby

Cincin Bandilan – Lombok, NTB sebelum th 1894. Diperkirakan sebagai salah satu cincin dengan berlian terbesar di dunia

Lokasi: Taman Merdeka Barat 12, Jakarta. Ph. +62 21 3868172. Fax. +62 21 3447778
www.museumnasional.org

Jam Buka:
Selasa-Kamis, & Minggu: 08.30-14.30, Jumat: 08.30-11.30, Sabtu: 08.30-13.30
Senin & Hari Libur Nasional: tutup

Museum Fatahilah

Museum Fatahilah

2. Museum Sejarah Jakarta

Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia dikenal juga dengan nama Museum Fatahillah. Gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balaikota, yang dibangun pada tahun 1707-1710.

Bangunan balaikota itu serupa dengan Dam Square di Amsterdam dan diresmikan sebagai Museum Fatahillah pada tanggal 30 Maret 1974. Selain bangunan bersejarahnya, seperti ruang pengadilan dan penjara bawah tanah, Museum Sejarah Jakarta menyimpan banyak koleksi benda-benda peninggalan yang menggambarkan perkembangan Jakarta.

Koleksi yg dimiliki diantaranya adalah:
Pedang Keadilan – Pedang ini milik dewan pengadilan yang bersidang di Balai Kota. Kawat tembaga pada gagangnya menunjukkan pedang itu sungguh-sungguh dipakai untuk memenggal orang.
Meriam Sijagur – Meriam Portugis ini dibawa ke Batavia oleh Belanda sesudah merebut Malaka (1641). Diatas meriam ini terukir tulisan latin “EX me Ipsa renata svm” – Dari saya sendiri aku dilahirkan kembali.

Lokasi: Taman Fatahillah 1, Jakarta. Ph. +62 21 6929101. Fax. +62 21 6902387
Jam Buka:
Selasa-Minggu: 09.00-15.00
Senin & Hari Libur Nasional: tutup

Museum Wayang

Museum Wayang

3. Museum Wayang

Pada awalnya bangunan ini adalah Gereja Lama Belanda yang dibangun VOC pada tahun 1640. Setelah beberapa kali berganti peruntukkan, akhirnya pada 1937 gedung tersebut menjadi Museum Batavia Lama dan diresmikan sebagai Museum Wayang pada 13 Agustus 1973. Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia dan manca negara, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain.

Koleksi yg dimiliki diantaranya adalah:
Wayang Kulit Purwa Betawi – Dibuat tahun 2007. Dibandingkan wayang kulit Betawi lainnya, wayang Purwa Betawi lebih halus baik pahatan ataupun pewarnaannya.
Boneka Unyil – Merupakan versi boneka Unyil pertama yang diproduksi
Warung Golek Lenong Betawi – Merupakan karya Tizar Purbaya tahun 2000

Lokasi: Jl. Pintu Besar Utara no. 27, Jakarta. Ph/Fax. +62 21 6929560.
Jam Buka:
Selasa-Kamis, & Minggu: 09.00-15.00, Jumat: 09.00-16.30, Sabtu: 09.00-14.30
Senin & Hari Libur Nasional: tutup

4. Museum Tekstil

Dalam bangunan yang megah dan artistik tersaji secara apik 1006 koleksi kain-kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia antara lain Batik, Ikat, Pelangi, Tenun, Songket, Prada, dan Celup. Pada bagian lain museum ini menampilkan peralatan tenun dan batik Indonesia. Bagi Anda yang berminat belajar belajar membatik, terdapat fasilitas belajar dan praktek membatik lengkap dengan tenaga pengajar yang handal.

Koleksi yg dimiliki diantaranya adalah:
Pelapai atau Kain Kapal – 60 x 152cm, Lampung. Dibuat tahun 1926 dan berfungsi sebagai kain adat.
Motif Sarung Jakarta – Terbuat dari bahan katun dari teknik bahan cap.
Kain Geringsing – 204 x 41cm, Bali. Digunakan dalam upacara adat oleh masyarakat Tenganan, Kab. Karangasam, Bali.

Lokasi: Jl. KS Tubun no. 2-4, Jakarta. Ph/Fax. +62 21 5606613
Jam Buka:
Selasa-Kamis, & Minggu: 09.00-15.00, Jumat: 09.00-14.30, Sabtu: 09.00-12.30
Senin & Hari Libur Nasional: tutup

Museum Seni Rupa dan Keramik

Museum Seni Rupa dan Keramik

5. Museum Seni Rupa & Keramik

Museum ini menempati gedung yang dahulu bernama Raad Van Justitie dan berdiri sejak 1870. Di Museum ini Anda bisa menikmati keindahan koleksi lukisan-lukisan hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang.

Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara seperti keramik dari Tiongkok, Thailand, Vietnam, Jepang dan Eropa dari abad 16 sampai dengan awal abad 20.

Koleksi yg dimiliki diantaranya adalah:
Lukisan “Tanjung Priok” – dilukis dengan cat minyak diatas kanvas pada tahun 1976, berukuran 130 x 100 cm, hasil karya Basuki Abdullah
Lukisan “Penari” – dilukis di atas kertas berukuran 52 x 36 cm karya Antonio Blanco

Lokasi: Jl. Pos Kota no. 2, Jakarta. Ph. +62.21 6907062. Fax. +62 21 6926091
Jam Buka:
Selasa-Minggu: 09.00-15.00
Senin & Hari Libur Nasional: tutup

———————————————————

Kamis, 31 Juli 2008

Akhirnya jalan. Bukan bermaksud untuk pilih yang terendah, tetapi karena keterbatasan waktu dan lokasi yg berdekatan makanya dipilihlah Museum Sejarah Jakarta, Seni Rupa+Keramik & Wayang. Ke-3 museum ini benar2 dekat.

Museum @ Jakarta in my Eyes:

1. Bagus banget isinya, tua & precious. Cuman anehnya pas ke Museum Nasional kalo dibanding ke museum2 di negara lain.. keliatannya barang2nya cuman diletakkan begitu saja.. beberapa malah ditaro diluar dan kena hujan. Apa engga takut nanti semakin rusak ya dimakan waktu?

2. Tempat display, lampu bahkan informasi yang dipasang sangat menyedihkan hati. Minim segalanya. Bahkan buku guide-nya juga sama sekali engga lengkap & tidak terlihat menarik. Mestinya admission fee-nya dinaikkan ya. Masak rp 750 saja ke Museum Nasional. Parkir aja lebih mahal tuh.. Mungkin lebih baik, pakai cara seperti di luar negeri saja, digratisin; tapi ada kotak donasi. Pastinya lebih besar deh daripada rp 750,-

3. Mungkin karena pagi ya.. tapi kalo dari urutan rame; paling banyak museum sejarah jakarta. Kira2 ada mungkin 20+ pengunjung. Itupun mayoritas orang asing. Tapi yach sebetulnya no wonder, engga terlalu menarik dibanding ke mall. Kurang entertain-nya, dan mestinya walau museum engga boleh terlihat “old-bored” kan..

4. Yang menarik dari kunjungan museum ini adalah, gedung yg digunakan sama tuanya dengan barang2 yg ada di dalamnya. Merupakan atraksi sendiri yg menarik.

5. Yang paling bikin sebel, engga boleh foto. Padahal tujuan ke museum; kalo lebih tepatnya pengen photo hunting. Jadinya banyakan foto2 dari luar deh..

18 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Powered by: Wordpress