Ditulis di tanggal 30 November 2006, 2 tahun sebelum beliau wafat.
Hari ini saya beruntung bisa menyaksikan langsung speech dari gubernur legendaris Jakarta, Ali Sadikin.
Bang Ali
Di usianya yang ke-80, dibatasi pendengaran yang sudah menurun dan badan yang gemetar, beliau tetap memukau audience dengan pidatonya.
Sederhana, namun amat menghunjam hati. Dengan berapi-api, dia mengutuk kondisi Indonesia saat ini. Dia tidak menyalahkan siapa-siapa, namun meminta semua warga bertanggung jawab.
“Integrity is enough to save this country!” pekiknya.
Kita tidak butuh orang pintar, orang pemberani. Hanya orang dengan integritas.
Dari pidato singkatnya, saya kira semua bisa tahu ketulusan hati beliau.
Jelas beliau bukan tipikal yang munafik atau ambil posisi aman (populis).
Jelas terlihat beliau amat sayang dengan Jakarta, rakyatnya, dan Indonesia. Amat terlihat.
Jelas beliau prajurit sejati.
Dia jadi gubernur 1966-1977.
Dia mengambil kebijakan tidak populis seperti : pembatasan becak, relokasi warga miskin, kerjasama dengan satu developer (Jaya), lokalisasi pelacuran.
Yang heboh, dia melegalkan judi demi pembiayaan pembangunan Jakarta.
Dia mulai dengan budget Rp 66 juta, dan berakhir di Rp 90 milyar.
Prinsipnya sederhana : dapatkan uang dari orang yang tepat, berikan kepada orang yang tepat, dalam proses wajar kalau ada yang ambil untung, tapi jangan serakah.
Dia mendapat anugerah Ramon Magsaysay.
Salute to Bang Ali deh..