Home, Products, Tools

[garden] Kastuba

Euphorbia Pulcherrima.

Kastuba (Euphorbia Pulcherrima)

Kastuba (Euphorbia Pulcherrima)

Pertama kali lihat bulan Maret 2006, di Yasmin Hotel, Puncak. Suka, tapi tidak tahu namanya.

Sampai baca artikelnya di Kompas, kalau ternyata tanaman ini merupakan tanaman rumah yang favorit selama hari Natal karena daun bunganya yang berwarna menyala berpadu dengan hijau. Namanya Kastuba atau Poinsettia, berasal dari Meksiko. Bahkan karena favorite pada Natal, ada yang menyebutnya Christmas Flower, Flame Leaf,  Crown of the Andes, ataupun Noche Buena (bhs Spanyol yg artinya Malam Natal). Dan seperti biasa, kalau sudah mau – harus dapat. Beli deh tadi di Floralnya Alam Sutera. Rp 45.000 sudah ada 6 kelompok yang warna merah menyala.

Seluruh bagian tumbuhan mengandung getah susu jika dipatahkan. Sifat batangnya bercabang, daunnya tunggal, bertangkai dan menyebar, bentuknya oval/elips dengan bagian bawah berbulu halus. Maka ketika masih muda, daun tampak merah dan menyebar mirip bintang. Kelopak berwarna merah, putih atau kuning di ujung merupakan daun muda yang mempunyai warna berbeda dengan kuncup daun umumnya. Daun muda ini berangsur kehijauan seiring dengan umur daun yang semakin menua. Bunga Kastuba (disebut Cyathium) sendiri berwarna kuning dan letaknya bergerombol di ujung batang.

Tinggi Cyathium sekitar 1 cm, berwarna hijau dengan taju merah. Kelopak bunga hijau kekuningan, mahkotanya kuning kemerahan. Tangkai sari merah-jingga, kepala sari merah. Buahnya berbentuk kotak dengan panjang 1,5 cm. Saat muda, buah berwarna hijau, dan menjadi cokelat setelah tua. Bijinya bulat berwarna cokelat. Umumnya, kastuba tumbuh tegak sekitar 1,5 – 4 meter. Batangnya berkayu, bercabang, dan bergetah putih seperti susu. Akar tunggang berwarna kuning.

Seperti Melati Air ataupun 8 Dewa, Kastuba ini juga termasuk yang mudah diperbanyak dan dipelihara.

MEMPERBANYAK

Untuk stek dapat dilakukan dengan pertama-tama, pilihlah cabang yang tua dengan diameter sekurang-kurangnya 1 cm. Potong cabang tersebut sepanjang 15 cm. Setiap potongan memiliki 3 – 4 mata tunas. Cara memotong, sebaiknya bidang potongan miring pada jarak 1 cm dari titik tumbuh teratas ataupun terbawah. Olesi potongan stek dengan pasta khusus untuk mempercepat tumbuhnya akar & mencegah jamur.

Siapkan media tanam berupa campuran tanah subur dan pasir dengan perbandingan 1 : 1. Kemudian stek ditanam sedalam 3,5 cm, berdiri tegak. Siram sampai cukup basah. Lalu, carilah lembar plastik tembus cahaya dan kerudungkan. Letakkan di tempat teduh. Pada umur 10 – 12 minggu, biasanya sudah tumbuh akar dan tunas baru.

MEMELIHARA

Untuk menanam dalam pot sebagai tanaman indoor, pilih media yang berdrainase baik. Media tanamnya sama dengan menanam di area terbuka, dengan diberi campuran pasir halus agar gembur. Beri kerikil atau pecahan batu bata pada dasar pot agar sisa air siraman dapat mengalir keluar. Untuk tanaman muda beri pupuk dengan unsur nitrogen tinggi. Setelah tanaman mulai mengeluarkan bunga, beri pupuk dengan kandungan unsur fosfor tinggi. Agar kastuba tampil prima dalam pot, lakukan perawatan berkala seperti pemupukan (pupuk larut spt NPK 20:20:20 setiap 2 minggu), penyiraman, penggantian media dan tentunya cukup sinar matahari. Supaya warna daun tidak pucat dan bunga menyala terang. Letakkan pot di ruang terbuka dekat cahaya. Setiap minggu ganti posisi agar cahaya yang didapatkan merata. Namun, saat malam pindahkan ke ruangan yang ada sinar. Pemindahan itu guna menjaga akar tidak mencapai dasar pot dan membuat tumbuh kompak.

Ketika sudah tua, warna merah daunnya berguguran. Kastuba perlu diletakkan di tempat gelap dalam jangka waktu lama agar mau berbunga. Untuk itu dapat dilakukan metode penyungkupan, yakni dengan cara ujungnya ditutup dengan plastik hitam dan dijauhkan dari sinar matahari.

Panjang waktu gelap usahakan selama 14 jam per hari. Namun, pada siang hari sungkup plastik hitam tetap dibuka agar tanaman terkena cahaya. Misalnya, bila penggelapan dimulai pukul 17.00, maka pada pukul 09.00 plastik dibuka. Biarkan kastuba terkena cahaya matahari. Lakukan berulang selama 2-3 bulan. Selain cahaya, temperatur juga berpengaruh – kastuba menyukai suhu rendah, karena itu pastikan juga sirkulasi udara berjalan baik.

MEMANFAATKAN

Selain cantik, ternyata Daun Kastuba yang mengandung saponin, sulfur, lemak, amylodextrin, pati dan asam formlat ini dapat digunakan sebagai obat. Misalnya untuk mengobati infeksi kulit. Caranya dengan melumatkan daun-daun kastuba lalu dioleskan pada bagian kulit yang kena infeksi. Batangnya yang mengeluarkan getah juga dipakai untuk menyembuhkan luka baru. Selain itu, kastuba juga dapat digunakan sebagai obat disentri, penyakit paru-paru (TBC), melancarkan haid, dan memperbanyak air susu ibu (ASI).

MENELUSURI

Tabloid Nova

Majalah Trubus

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Powered by: Wordpress