(15-Sep-2009)
Kita mengenal beberapa makhluk yang hidup sebagai parasit. Benalu contohnya. Mereka mengambil bahan untuk hidupnya dari tempat mereka hidup (inang).
Namun mereka ‘sadar’ bahwa kalau sang inang mati, maka mereka pun akan mati. Oleh karena itu, mereka biasanya tidak sampai membunuh inangnya. Pohon yang dihinggapi benalu mungkin tidak sesubur pohon yang ‘tanpa’ benalu, akan tetapi pohon tersebut akan tetap dapat hidup hingga usia normalnya.
Berbeda dengan virus atau kanker. Keduanya kini memang menjadi pembunuh nomor wahid bagi manusia. Virus dan sel-sel kanker ganas akan terus berkembang biak menerjang lingkungan di sekitarnya, hingga akhirnya menghancurkan organ vital yang mengakhiri hidup sang inang.
Padahal begitu sang inang mati, matilah juga semua sel kanker itu. Virus dan sel-sel kanker itu tidak ‘sebijak’ benalu yang tetap memelihara inangnya.
Sekarang marilah kita berpikir dari bumi sebagai ‘makhluk’. Sang bumi pun mungkin geleng-geleng kepala saat melihat manusia. Belum pernah sang bumi menemukan suatu makhluk seperti ini. Dalam waktu 1000 tahun terakhir, manusia bisa benar-benar merambah dirinya, berkembang biak dan menerjang semua makhluk hidup di sekitarnya, dan menghabiskan sumber daya dengan cepat.
Sang bumi pun heran. Apa manusia engga sadar ya bahwa saat ini mereka sedang membuat sang bumi menuju kematian? Apa yang terjadi kalau sumber daya habis?
Apa yang terjadi kalau sampah yang ditinggalkan manusia benar-benar merusak alam?
Apa manusia engga sadar ya bahwa kalau sang bumi mati, mereka juga mati?
Ya, bagi sang bumi, manusia mungkin adalah penyakit kanker-nya. Saya tidak tahu apakah sang bumi punya cara untuk kemoterapi. Tapi yang pasti saya percaya sekali bahwa semua alam akan selalu menjaga keseimbangan dan mencari cara untuk menjaganya.
Bumi sudah berumur lebih dari 4 milyar tahun. Sejarah mencatat tidak pernah ada satu jenis makhluk hidup yang bisa mendominasi kehidupan bumi selamanya.
Manusia baru muncul kurang dari 10 ribu tahun atau 0.00025% dari waktu total hidup sang bumi, dan sudah mendominasi. Dalam film Matrix, disebutkan bahwa satu-satunya yang mirip dengan cara hidup manusia adalah virus.
Oleh karenanya, manusia mendingan untuk berupaya mencari cara untuk menjaga bumi ini agar bisa tetap menjadi sang inang bagi kehidupan anak-cucu manusia kelak. Jangan sampai manusia jadi kanker bagi bumi ini. (im)