Christianity Our Writing

[warta 05] The Blessings in NO

Tanggal Terbit : 31 Agustus 2008

Terkadang dalam berdoa selalu kita sertakan permohonan. Apa yang sebenarnya bisa kita mohon? Tentu tergantung dari pribadi kita masing-masing, walau mungkin tanpa kita berdoa pun Tuhan sudah tahu apa yang kita butuhkan. Berikut adalah sebuah puisi yang pengarangnya anonim, yang mungkin bisa menjadi refleksi akan permohonan kita padaNya.

—-

I asked God to take away my pride.
God said “No”.
It is not for me to take away, but for you to give it up.

I asked God to make my handicap.
God said “No”.
Your spirit was whole, your body was only temporary.

I asked God to grant me patience.
God said “No”.
Patience is a by-product of tribulations; it isn’t granted, it is earned.

I asked God to give me happiness.
God said “No”.
I give you blessings, happiness is up to you.

I asked God to spare me pain.
God said “No”.
Suffering draws you apart from worldly cares and brings you closer to me.

I asked God to make my spirit grow.
God said “No”.
You must grow on your own, but I will prune you to make you fruitful.

I asked for all things that I might enjoy life.
God said “No”.
I will give you life so that you may enjoy all things.

I ask God to help me LOVE others, as much as he loves Me.
God said… Ahhhh, finally you have the idea!

—-
Saya mohon kepada TUHAN untuk mengambil kesombongan dan gengsi saya.
Tapi Dia berkata TIDAK.
Itu bukan Aku yang harus mengambil, tapi kamulah yang harus menyerahkannya.

Saya mohon kepada TUHAN untuk memulihkan cacat tubuh saya.
Tapi Dia berkata TIDAK.
Aku memberimu jiwa yang utuh dan kekal. Cacatmu hanya di tubuh yang fana.

Saya mohon kepada TUHAN untuk memberikan kesabaran.
Tapi Dia berkata TIDAK.
Kesabaran adalah buah dari kesulitan. Bukan untuk diberikan, tapi harus diusahakan.

Saya mohon kepada TUHAN untuk memberikan kebahagiaan.
Tapi Dia berkata TIDAK.
Aku memberimu berkat yang cukup. Kebahagiaan akan tergantung pada dirimu sendiri.

Saya mohon kepada TUHAN untuk jangan memberikan kesusahan.
Tapi Dia berkata TIDAK.
Penderitaan menjauhkan kamu sejenak dari hal duniawi, dan mendekatkan kamu kepadaKu.

Saya mohon kepada TUHAN untuk membuat semangat saya tumbuh.
Tapi Dia berkata TIDAK.
Kamu harus menumbuhkannya, dan saya akan membuatnya berbuah.

Saya mohon kepada TUHAN untuk memberikan semuanya sehingga bisa menikmati hidup.
Tapi Dia berkata TIDAK.
Aku justru memberikan hidup kepadamu, agar kamu bisa menikmati semuanya.

Saya mohon kepada TUHAN untuk membantu saya mencintai sesama seperti TUHAN mencintai saya.
Dia berkata… ah akhirnya kamu mengerti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Powered by: Wordpress