Travel

[travelog] Australia 2004

Awalnya mau ke Spain, tapi dg pertimbangan biaya & waktu perolehan visa schengen yang lama; dipindahkan ke Aussie: Queensland (QLD), New South Wales (NSW) & Victoria (VIC). Pas apply visa aussie, agak deg2an krn katanya mesti punya tabungan 100 jt baru visa diapprove. Wah jauh banget, mana punya uang nganggur sampe segitu. Proses visa diurus sendiri, engga pake agent; modalnya pada saat mengisi aplikasi adalah menunjukkan bukti kalau bakal kembali ke Indo dan punya cara bayar (kartu kredit) buat modal selama di Aussie.

Cute Koala

Hari Selasa (7 Sept 2004) masukkin aplikasi visa ke kedutaan, dan dijanjikan hari Jumat (3 hari kerja) untuk diambil kembali paspornya. Hari Kamis (9 Sept 2004) Kedutaan Aussie di bom (but there was no damage whatsoever done to the Australian Embassy). Hari Jumat, (10 Sept 2004) dapat info pengambil paspor bisa dilakukan hari Senin di British Council. Hari Senin, (13 Sept 2004) ambil paspor dan ternyata di approved Visanya.

***

Overall

Perjalanan ini dilakukan pas pindah kerja th 2004. Jadi emang punya waktu lumayan panjang. Seneng banget; lihat banyak hal, ketemu temen lama dan dilakukan hanya berdua.

Tiket pesawat dan hotel di banyak kota sudah diatur dari Indo lewat net, kecuali antara Sydney to Melbourne; soalnya bakal drive – jadi mau diputuskan pas di Aussie aza. Kalau diulang, sewa mobil juga lebih baik dilakukan pas di Indo; jangan di Aussie. Secara kalau kita pesan jauh2 hari; bakal jauh lebih murah juga.

Enaknya jalan sendiri dirasain banget pas di Aussie ini, bisa bobo di taman kalo capek; kalo udah seger baru nerusin jalan2nya lagi.

Sedikit memalukan, tapi mesti dilakukan; karena aussie ini negara bule banget – yang pastinya engga suka sambal; maka dibawalah 2 botol sambal (yang belum dibuka; soalnya takut disensor sama cukainya) dan beberapa sachet in case malu mengeluarkan yg bentuk botolan.

Orang aussie sendiri kayaknya lebih santai. Jam kerja maupun jam toko tutup jam 1730..setelah itu tidak ada aktifitas bekerja lagi. Bahkan, pas jam siang di garden bisa kita lihat ibu yang sedang mengasuh anak ataupun jogging. Hmm…gaya hidupnya ideal banget sebetulnya buat raise family.

 

**** Day 1-3 | 22-24 Sept – Jakarta-Batam-Singapore

Lewat Batam untuk ke Singapore. Perjalanan dimulai dengan hal buruk (atau malah bagus?). Pas lewat Xray di bandara Jakarta, DH lupa ambil ranselnya. Pas balik lagi, ilang tuh ransel.. padahal paling 5 menit sudah sadar kalo ransel belum diambil. Di dalam ransel itu isinya (cuman) buku Lonely Planet (LP) Australia & Kamera Digital Canon A70. Jadilah pas sampe di Sing, langsung ke Sim Lim buat beli Kamera baru – Lumix DMC-FX7. (Engga mungkin kan perjalanan tanpa kamera?!). Alasan yang bagus buat ganti kamera bukan

Setelah itu, jalan deh. From one shopping mal to another shopping mal.

 

****Day 4 | 25 Sept – Singapore-Brunei-Brisbane

Naik Royal Brunei, jadi sempat singgah 3 jam di airport Bandar Sri Bagawan. Negara Brunei yang dikenal kaya punya airport yang bisa bikin menangis. Engga ada apa2nya deh. Jam 21.15: Brisbane. Naik shuttle ke Balmoral House, per pax AUD 10. Mudah banget, tinggal mendaftar & menunggu (ini sebabnya kenapa suka pergi ke negara yg lebih maju, sistemnya sudah jalan)

Karena datangnya malam banget, kami sudah diinfokan oleh petugasnya kalo mesti kunci sudah disumputin di suatu tempat. Begitu masuk kamar, sedih deh.. kecil sekali, dan dinding yang retaknya ditambal & dicat asal. Terus TV nya mungil banget. DH sudah ingetin sih sebetulnya, secara tempat ini murah banget (AUD 43.5/night); dia kuatir kalo jelek. Tapi engga menyesal, lokasinya enak, dekat dengan stasiun KA & city – jadi kemana2 bisa pake leg power plus bersih.

 

****Day 5 | 26 Sept – Brisbane

Pagi harinya baru lihat, exterior Balmoral House cantik juga; seperti yang ada di web. Makan pagi di Chinahouse Seafood Restaurant di Chinatown – dim sum. Kaki ayamnya besar banget, kayak paha ayam kampung.

Kota ke-3 terbesar di Aussie ini, dibelah oleh Brisbane River. Setelah makan pagi, jalan mengikuti itinerary walking tour-nya lonely planet. Dimulai dari Brunswick st. Mall terus ke Brisbane City Hall (ikut lihat demo menentang John Howard, malah foto2 segala. Padahal kalo di Indo pasti dihindarin), Queen st. Mall, Hoyts Regent Theater, Former Treasury Building, South Bank Parkland (beli strawberry yang besar banget dan murah!), Nepalese Pagoda (dalam kawasan hutan buatan yang cantik), Pauls Breaka Beach, Botanic Garden, Parliament House, Greater Union Cinema Building, St. Stephen Catedral, dan Anzac Square.

Makan malamnya fast food: Hungry Jack.

 

****Day 6 | 27 Sept – Brisbane-Gold Coast

Mudah & Murah. Brisbane to Gold Coast by train, AUD 8.4 – engga perlu pesan dulu, tinggal ke stasiun dan beli tiket. Di stasiun di Gold Coast-nya dijemput dengan mobil Limosine; fasilitas dari Sleeping Inn Surfers (AUD 57/night).

Kota Pantai, tapi tujuan utama ke Gold Coast adalah ke Warner Bross Movie World: mirip Disneyland dengan karakter dari tokoh2 filmnya Warner Bross: nonton film & parade, maen game, dengerin musik, dan makan.

Sorenya makan fast food di daerah Cavill Ave, tergoda gara2 lihat iklan di TV: Red Rooster (percaya deh, ayam bakarnya di Indo jauh lebih enak.) Terus keliling sepanjang pantai, sambil beli dan beli lagi ice cream; dan selalu ambil porsi besar.

 

****Day 7 | 28 Sept – Gold Coast-Sydney

Pagi hari, jalan2 di pantai. Packing kemudia naik bus ke airport lalu terbang ke Sydney dg Local Low Cost Carrier: Virgin Blue (AUD 78). Begitu sampe, taro bagasi di Eva Backpackers (AUD 58/night) langsung ke stasiun buat beli weekly pass (5 days) buat naik subway & ferry. Kita engga berencana 5 hari di Sydney, tapi tokh tetep lebih murah beli pass dari pada beli satu2 tujuan, lagian ini juga mengantisipasi kalo salah jalan atau salah berhenti.

Malam itu juga langsung naik ferry, dan dari ferry bisa lihat Sydney Opera House & Sydney Bridge. Breathtaking. Postcard banget deh pemandangannya. Pastinya, setelah itu setiap hari selama di Sydney pasti ke lokasi ini hanya untuk sekali lagi ‘menghisap’ semua keindahannya.

 

****Day 8 | 29 Sept – Sydney

Banyak banget yang bisa di explore di Sydney, mulai dari Sydney Town Hall, Museum of Contemporary Art, St. Andrew’s Cathedral (dengan patung Pieta mirip di Vatican), Queen Victoria Building (shopping center), Strand Arcade (shopping center juga), dll bahkan duduk2 di  Mrs Macquaries Point dan tidur siang di Royal Botanic Garden.

Makan malam sama temen, di Hurricane, di daerah Bondi Beach. Menu utama adalah Iga bakar yang ukurannya super-duper jumbo dan favorit orang Indo di sana. Karena iga yang dibakar besar, maka dapurnya besar juga. Bahkan, buat ngebersihin panggangannya

dinner with friends at Hurricane

bukan pake kuas, tapi pake sapu.

 

****Day 9 | 30 Sept – Sydney

Taronga Zoo – Foto lengkap bisa dilihat disini atau disini. Layak buat didatangi. Hewan2 khas Aussie & yang paling menarik adalah ada rumah dg backyard buat anak2 belajar ttg binatang yg dikehendaki & tidak dikehendaki (dan bagaimana mengeliminasi tanpa merusak lingkungan) yang ada di rumah.

Makan malam di Casa Asturina, makanan Spanyol. Pesen yang paling murah: Tapas – tanpa tahu kalau itu ternyata hanya makanan pembuka. Makanya waitersnya bingung waktu kita pesen hanya itu saja dan kitanya juga terkaget2 pas yang datang cuman dikit banget.

 

****Day 10 | 1 Okt – Sydney

Sudah mulai capek mana hujan lagi. Setelah bobo sampe siang, jalan2 dikit, terus ke Borders buat beli buku lalu belanja2 di Paddington Bazaar.

Makan malam di Japanese Food Restaurant: Juju.

 

****Day 11 | 2 Oct – Blue Mountains-Canberra

Mulai perjalanan dengan drive mobil, sewa dari AVIS. Pemandangannya indah sekali, highway tetapi harus hati2 dengan kangoroo yang mungkin saja tiba2 melintas. Tujuan pertama ke Blue Mountains: melalui Katoomba, berhenti di Gordon Falls, menuju Echo Point (3 sisters legend) dan Govett’s Leap. Sorenya masuk ke kota Canberra, ibu kota Aussie – yang (terutama) isinya hanya kantor2 pemerintahan: Parliament House, High Court of Australia, Australian War Memorial, termasuk kantor kedutaan Indonesia. Kotanya asik. Kecil dan berbentuk grid. Engga mungkin nyasar deh. Menginap di Victor Lodge (AUD 70/night).

 

****Day 12 | 3 Oct – Canberra-Cooma-Albury

Paginya dingin banget, tapi semangat lihat pameran bunga tulip. Terus ke Captain Cook Memorial Water Jet di dekat danau. Perjalanan dilanjutkan ke Cooma, buat lihat snowy mountain dilanjutkan ke Jindabyne (melalui Alpine Way – lihat salju!), Thredbo, Khancoban, berhenti di kota Albury Wodonga; menginap di New Albury (AUD 65/night). Makan malam Fried Chicken & French Fries.

 

****Day 13 | 4 Oct – Albury to Ballarat

Jalan2 di kota Albury, siangnya perjalanan dilanjutkan melalui Muray River (batas antara NSW dan Victoria) menuju ke Wodonga, Ruthergelen, Echuca, Nagambie, dan belok dulu ke Ballarat. Diantara perjalanan itu, berhenti Tahbilk Estate, salah satu winery & vineyard tertua di Victoria buat beli wine & melihat proses pembuatannya.

Ballarat terkenal sebagai kota tambang emas di jaman dahulu. Sekarang, mungkin tinggal sedikit; tetapi kota ini memanfaatkan kejayaan tempo doeloe dengan membuat wisata ‘menambang emas’ – Sovereign Hill ; bagaimana dulu kotanya dibangun & cara menambang emas dilakukan. Lanjut ke Gold Museum. Makan malam di Gee Cee Café Bar: steak 450 gr dan wood-fired pizza. Menginap di George Hotel (AUD 80). Cantik sekali hotelnya; lantai kayu yang berderit serta ornamen bunga2 di pembungkus handuk & sabun.

 

****Day 14 | 5 Oct – Ballarat to Melbourne

Great Ocean Road – buat lihat Loch And George, 12 Apostles & Gibsons Steps.

Great Ocean Road

Karena DH birthday, dan birthday tanpa mie rasanya kurang afdol – maka pilih Imperial Rhino di kota Torquay (dan amazingly ini juga merupakan resto The Author’s Choice-nya LP) yang memang menjual noodles sebagai menu andalannya. Mie goreng kecap dengan rasa seperti mie jawa. Setelah tanya2, ternyata yang masak Philipino. Malam hari masuk Melbourne. Kota dengan aturan lalu lintas yang unik menurut kami; belum lagi jalanannya berbelok2. Akibatnya sempat memutari satu blok berulang kali hanya karena bingung menuju ke tempat penginapan: Stork Hotel (AUD 58/night).

 

****Day 15-17 | 6-8 Oct – Melbourne

Kembaliin mobil ke AVIS (ingat pas kembaliin, pastikan bensinnya sudah super penuh; kalau tidak kita bakal di charge dengan harga tinggi untuk bensin), dan kemudian memanfaatkan trem gratis buat mengelilingi kota Melbourne.

Melbourne ini kota dengan cuaca tak terduga. Cerah kemudian hujan semenit kemudian cerah lagi. Sampe malas buka payung kalau pas hujan. Tetapi dari semua kota yang sudah dikunjungi, Melbourne merupakan favorite kami.

Sightseeing: Banyak alternatif walking tour yang disediakan oleh tourism center di Melbourne. Selain memanfaatkan trem gratis, leg power jadi andalan lagi.

Shopping: Queen Victoria Market. Kalau mau beli oleh2; disinilah tempatnya. Murah & lengkap!

Eating: Mekong. (tidak ada di LP nih!) Lokasi: 241 Swanston St.; ph. (03) 9663-3288. Sampe 2X datang. Yang bikin betul2 enak adalah sambal yang dibuat dengan telur kepiting!

 

****Day 18 | 9 Oct – Melbourne-Brisbane-Brunei-Singapore

Melbourne-Brisbane dengan Qantas, dilanjutkan ke Brunei & Singapore dengan Royal Brunei.

 

****EPILOG: Day 19 | 10 Oct – Singapore-Batam-Jakarta

Perjalanan paling meletihkan adalah perjalanan pulang dari liburan. Dan yang ini lebih meletihkan lagi adalah pulang dari Singapore ke Jakarta lewat Batam. Jadi dapat pelajaran, buat nextnya; kalau berangkat boleh lewat Batam (hemat Fiskal) tetapi pulangnya lebih baik direct ; apalagi kalau bawaannya banyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Powered by: Wordpress